
Kupang, NTT — Forum Guru Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerukan transformasi kepemimpinan pendidikan agar sejalan dengan program strategis Pemerintah Provinsi NTT, One Village One Product (OVOP). Menurut Forum Guru NTT, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kepemimpinan pendidikan yang produktif, inovatif, dan berpihak pada pengembangan ekonomi lokal.
Ketua Umum Forum Guru NTT, Jusup Koe Hoea, menegaskan bahwa pejabat Dinas Pendidikan, pengawas, dan kepala sekolah di NTT perlu memiliki mental seperti CEO — pemimpin yang berani mengambil keputusan, mampu membaca peluang, serta menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat.
“Kepala sekolah tidak boleh hanya jadi pengelola administrasi. Ia harus berpikir seperti CEO — kreatif, berani berinovasi, dan bertanggung jawab membawa sekolahnya tumbuh produktif,” tegas Jusup di Kupang Via WhatsApp Senin (20/10) siang tadi.
Pemimpin Pendidikan dengan Mental CEO
Menurut Jusup, sosok pemimpin bermental CEO bukan sekadar manajer, tetapi figur visioner yang mampu menumbuhkan ide-ide baru dan menjadikan tantangan sebagai peluang. Dalam konteks pendidikan, kepala sekolah bermental CEO adalah mereka yang mampu mengelola potensi guru, siswa, dan lingkungan menjadi kekuatan nyata bagi pembangunan daerah.
“Seorang kepala sekolah bermental CEO tidak menunggu bantuan, tapi menciptakan peluang. Ia tidak sekadar memimpin rapat, tapi menyalakan semangat perubahan,” ujarnya.
Sekolah sebagai Pusat Inovasi dan Ekonomi Lokal
Forum Guru NTT menilai bahwa sekolah harus menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan ekonomi. Untuk mendukung visi tersebut, mereka memperkenalkan model CSK-JK sebagai strategi pengajaran dan manajemen sekolah:
Character Building — membangun integritas, tanggung jawab, dan kepemimpinan moral.
Skill Development — menumbuhkan keterampilan praktis, kreativitas, dan jiwa wirausaha.
Knowledge Acquisition — memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan daya pikir kritis.
“Metode CSK-JK akan melahirkan siswa yang cerdas, berkarakter, dan produktif. Mereka akan menjadi pelopor ekonomi daerah,” tambah Jusup.
Sekolah Jadi Inkubator Produk Lokal
Forum Guru NTT mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT untuk menyusun peta kolaborasi antara dunia pendidikan dan ekonomi lokal. Sekolah diharapkan menjadi inkubator produk unggulan desa, mulai dari kerajinan, pertanian organik, hasil laut, hingga teknologi tepat guna.
“Bayangkan jika setiap sekolah di NTT memiliki satu produk unggulan berbasis potensi lokal, maka visi One Village One Product akan menjadi gerakan nyata dari ruang kelas,” ujar Jusup penuh optimisme.
Membangun Pendidikan Bernilai dan Bermartabat
Forum Guru NTT menegaskan, semangat CEO mindset bukan tentang mengejar keuntungan, melainkan mewujudkan efektivitas, tanggung jawab, dan dampak sosial nyata.
“Pendidikan bermartabat bukan yang sibuk menunggu perintah birokrasi, tapi yang berani memimpin perubahan dan menyalakan api kemandirian di desa-desa,” tutup Jusup Koe Hoea.
Editor: Tim Redaksi
Sumber: Forum Guru NTT



