Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah Gelar Pendampingan Penjaminan Mutu Sekolah Muhammadiyah di NTT

Minggu, 14 Desember 2025 | Desember 14, 2025 WIB Last Updated 2025-12-14T12:51:03Z

dikdasmen-pp-muhammadiyah-pendampingan-penjaminan-mutu-sekolah-ntt
Foto: Penutupan Pendampingan Penjaminan Mutu Sekolah Muhammadiyah Region NTT oleh Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah di Aula SMP Muhammadiyah Kupang. (Media/Matlinenews.id)

MATALINENEWS.ID, NTT— Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia menggelar Pendampingan Penjaminan Mutu Sekolah Muhammadiyah Region Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis–Ahad (11–14/12/2025).


Kegiatan ini dipusatkan di dua lokasi, yakni Kota Kupang dan Kabupaten Ende, sebagai bagian dari upaya strategis peningkatan kualitas dan tata kelola sekolah Muhammadiyah di wilayah NTT.


Di Kota Kupang, kegiatan dipusatkan di Aula SMP Muhammadiyah Kupang dan diikuti oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, serta perwakilan guru dari lima Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan di bawah naungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Kupang. Kegiatan secara resmi ditutup oleh Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Kota Kupang, Dr. H. Umar Ali, S.Pd., M.Pd.


Pendampingan ini menghadirkan Tim Fasilitator Nasional Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, yakni Dr. Mulyana, M.Si. selaku copilot, Dr. H. Karnadi Hasan, M.Si., serta Khaidir, S.Ag., M.Pd., Ph.D. sebagai anggota tim.


Secara umum, tujuan pendampingan penjaminan mutu Sekolah Muhammadiyah tahun 2025 adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan melalui penguatan sistem penjaminan mutu internal, mendorong sekolah menuju kategori unggulan, menyiapkan Generasi Emas 2045, meningkatkan tata kelola dan peran pengawas sekolah, serta meningkatkan jumlah peserta didik baru melalui pendekatan yang holistik dan kolaboratif.


Dalam sambutan penutupan, Dr. Mulyana, M.Si. menyampaikan bahwa perkembangan sekolah Muhammadiyah di NTT telah menunjukkan kemajuan signifikan, namun masih berada pada kisaran nilai 6–7. Oleh karena itu, ia mendorong pimpinan amal usaha, khususnya kepala sekolah, untuk melakukan langkah-langkah strategis dan inovatif agar mutu sekolah Muhammadiyah di NTT dapat meningkat ke level 8–9.


Ia juga menekankan bahwa tantangan sekolah Muhammadiyah di NTT cukup berat karena masih tergolong minoritas. Berdasarkan data Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, saat ini baru terdapat 37 sekolah Muhammadiyah di seluruh NTT, dan khusus di Kota Kupang hanya terdapat lima amal usaha pendidikan. Kondisi tersebut menuntut adanya sinergi kuat antara PDM, Majelis Dikdasmen PNF, dan pimpinan amal usaha.


Sebagai copilot program, Dr. Mulyana mendorong sekolah-sekolah Muhammadiyah di NTT untuk melakukan “nyantri” atau magang di sekolah-sekolah Muhammadiyah di Pulau Jawa yang telah maju dan unggul sebagai bagian dari strategi percepatan peningkatan mutu.


Hal senada disampaikan oleh Dr. H. Karnadi Hasan yang menegaskan bahwa indikator kemajuan sekolah Muhammadiyah dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain daya jual atau kepercayaan masyarakat, jumlah peserta didik, serta sinergi kelembagaan antara PDM, Majelis Dikdasmen PNF, dan pimpinan amal usaha. Ia menambahkan bahwa Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah menugaskan tim fasilitator ke NTT untuk mendorong sekolah Muhammadiyah agar setara bahkan melampaui sekolah unggulan lainnya, termasuk membuka peluang lahirnya sekolah Muhammadiyah bertaraf internasional di NTT.


Sementara itu, Dr. H. Umar Ali, S.Pd., M.Pd. dalam sambutan penutup menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah atas pendampingan yang telah dilakukan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya peningkatan mutu layanan pendidikan di seluruh amal usaha Muhammadiyah di Kota Kupang.


Ia berharap seluruh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru Muhammadiyah yang mengikuti kegiatan ini dapat berbenah secara serius, mengimplementasikan hasil pendampingan secara nyata, serta menunjukkan disiplin kerja yang terukur berdasarkan indikator-indikator mutu yang telah disampaikan oleh para fasilitator. (red)