Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

BWI Manggarai Barat Resmi Dilantik, Siap Majukan Pengelolaan Wakaf di Tanah Flores

Selasa, 07 Oktober 2025 | Oktober 07, 2025 WIB Last Updated 2025-10-07T10:03:33Z

bwi_manggarai_barat
Badan Perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Manggarai Barat resmi dilantik untuk masa khidmat 2024–2027

Labuan Bajo
– Badan Perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Manggarai Barat resmi dilantik untuk masa khidmat 2024–2027 oleh Ketua Perwakilan BWI Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. H. Husen Anwar. Prosesi pengukuhan berlangsung khidmat di Aula Hotel Pelangi Labuan Bajo dengan dihadiri berbagai tokoh daerah.


Hadir dalam acara ini antara lain Ketua Dewan Pakar BWI Provinsi NTT, H. Muhammad MS, perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat, pimpinan organisasi masyarakat Islam tingkat kabupaten, serta sejumlah tokoh masyarakat.


Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana BWI Provinsi NTT menyampaikan apresiasi kepada pengurus baru BWI Manggarai Barat yang bersedia menerima amanah mulia ini. Ia menekankan pentingnya semangat baru dalam memajukan dan mengelola aset wakaf di Manggarai Barat. “Pengukuhan ini menjadi awal yang baik untuk perjalanan panjang mendukung dan mengembangkan wakaf serta pemberdayaan masyarakat. Sesuai visi dan misi, wakaf adalah instrumen pembangunan sosial dan ekonomi umat,” ujarnya.


Berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Wakaf No. 41/2005, BWI memiliki mandat untuk mengoptimalkan pemanfaatan wakaf, baik wakaf tidak bergerak maupun wakaf produktif termasuk wakaf uang. Saat ini, fokus BWI antara lain pada penyusunan basis data aset wakaf, pembinaan nazir, percepatan sertifikasi wakaf, dan gerakan wakaf produktif.


Potensi wakaf Indonesia diperkirakan mencapai Rp180 triliun, namun baru tergali sekitar Rp860 miliar dengan luas tanah wakaf 436 ribu hektare. Di NTT sendiri terdapat 1.380 lokasi tanah wakaf dengan total luas mencapai 51.241.985 m². Dari jumlah itu, 1.060 lokasi sudah bersertifikat, sementara 321 lainnya masih dalam proses. Pada tahun 2024 lalu, 113 bidang telah diusulkan ke BPN pusat dan 17 bidang sudah terealisasi.


“Untuk mencapai target ini diperlukan sinergi yang solid dari pengurus baru, serta kolaborasi lintas lembaga, ormas, pemerintah, dan masyarakat. Dengan pengelolaan yang baik, wakaf mampu memberikan dampak positif berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat,” tegas Husen Anwar.


Selain pengukuhan, BWI juga bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam menggelar program Literasi Ekonomi Syariah (Eksyar) serta penggalangan wakaf produktif yang dikemas menarik dengan door prize. Program literasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap prinsip dan produk keuangan syariah, mendorong penggunaan layanan keuangan syariah, dan memperluas inklusi keuangan syariah di Indonesia.


Sementara itu, gerakan wakaf produktif diarahkan untuk memperkuat ekonomi umat, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial, serta mendukung pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif.


Dengan pengukuhan ini, diharapkan BWI Manggarai Barat dapat menjadi motor penggerak pengelolaan wakaf yang lebih produktif dan bermanfaat luas bagi masyarakat. (Red)