Kegiatan P2P yang dilaksanakan secara daring ini berlangsung sejak 10–19 November 2025 dan menyasar kelompok pemuda sebagai agen pengawas partisipatif dalam setiap tahapan penyelenggaraan pemilu.
Ketua PDPM Manggarai Timur, Junaidin, menegaskan bahwa pemuda memiliki peran strategis dalam menjaga kualitas demokrasi. Menurutnya, pemuda tidak boleh sekadar menjadi penonton dalam proses pengawasan pemilu.
“Pemuda harus terlibat aktif, bukan hanya diam. Pengawasan pemilu adalah ruang bagi pemuda untuk hadir sebagai kontrol sosial demi menjaga integritas pemilu yang baik,” tegasnya.
Junaidin menambahkan bahwa Pemuda Muhammadiyah Manggarai Timur berkomitmen mendukung kerja sama dengan Bawaslu Manggarai Timur serta membuka ruang kolaborasi dengan seluruh organisasi kepemudaan lainnya. Ia menilai bahwa partisipasi generasi muda sangat penting, terutama dalam memastikan setiap tahapan pemilu berjalan transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
“Kami siap terlibat dan terus bekerja sama, baik dengan Bawaslu maupun organisasi pemuda lainnya, demi meningkatkan kesadaran politik masyarakat dan menjaga marwah demokrasi,” ungkapnya.
PDPM Manggarai Timur berharap kegiatan Sekolah Pengawasan Partisipatif ini dapat memperkuat kapasitas pemuda sebagai pengawas independen serta mendorong masyarakat luas untuk memahami pentingnya peran aktif dalam setiap proses pemilu.
Dengan keterlibatan pemuda, Bawaslu diharapkan semakin terbantu dalam menciptakan pemilu yang bersih, bermartabat, dan berpihak pada nilai-nilai demokrasi. (Red)



