![]() |
Foto: Joseph Koe Hoea | Ketua Forum Guru NTT |
Kupang – Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berada di peringkat bawah indeks pembangunan manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Ironisnya, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang seharusnya menjadi penyelamat masa depan anak-anak justru terus dijadikan bancakan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Kritik keras pun dilayangkan kepada Kejaksaan Tinggi NTT dan Kepolisian Daerah NTT yang dinilai gagal menunjukkan ketegasan dalam memberantas praktik korupsi dana BOS. Padahal, indikasi penyalahgunaan telah berulang kali diungkap media, lembaga swadaya masyarakat, hingga forum guru.
“Dosa besar aparat hukum di NTT adalah pembiaran. Mereka membiarkan dana pendidikan dikorupsi secara sistematis dan gagal menghadirkan efek jera bagi para pelaku,” tegas Forum Guru NTT dalam pernyataannya.
Forum Guru menilai aparat lebih sibuk dengan kasus pencitraan daripada membongkar mafia pendidikan yang merugikan ribuan siswa. Akibatnya, guru bekerja di bawah tekanan, sekolah miskin fasilitas, sementara siswa kehilangan hak atas pendidikan bermutu.
“Ketika aparat hukum tidak berfungsi, rakyatlah yang menanggung akibatnya. Pendidikan yang seharusnya jadi jalan keluar dari kemiskinan malah dikorbankan demi kerakusan segelintir elit,” lanjut pernyataan itu.
Forum Guru NTT mendesak Kejati dan Kapolda NTT untuk segera bertindak. Penegakan hukum dalam sektor pendidikan adalah ujian moral dan integritas aparat. Jika gagal, sejarah akan mencatat mereka sebagai pihak yang ikut melanggengkan kemiskinan struktural di NTT.
Sumber: Joseph Koe Hoea | Ketua Forum Guru NTT