Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Ketua FKUB Provinsi NTT Dr Yuliana Saloso Angkat Bicara Terkait Peristiwa Pengrusakan Rumah Ibadah di Padang, Sumatera Barat

Selasa, 26 Agustus 2025 | Agustus 26, 2025 WIB Last Updated 2025-08-26T06:15:50Z

ketua_fkub_ntt.jpg
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi NTT Dr. Yuliana Saloso, S.Pi., M.P., angkat bicara terkait peristiwa pengrusakan rumah ibadah di Padang, Sumatera Barat.

Kota Kupang
– Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyampaikan himbauan kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama, menyusul terjadinya peristiwa pengrusakan sebuah gereja di Padang, Sumatera Barat.


Dalam pernyataannya, Ketua FKUB NTT menegaskan bahwa tindakan intoleransi dan pengrusakan rumah ibadah merupakan perbuatan yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun. Tindakan intoleran tidak hanya merusak rumah ibadah, tetapi juga melukai rasa persaudaraan sesama anak bangsa," ujarnya.


Ia juga mengingatkan masyarakat NTT untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang beredar, baik melalui media sosial maupun jalur lain, yang berpotensi memecah belah kerukunan. Menurutnya, NTT selama ini dikenal sebagai salah satu provinsi yang menjunjung tinggi toleransi dan hidup damai dalam keberagaman.


"Kami menghimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terpengaruh provokasi, dan terus mengedepankan semangat persaudaraan. Perbedaan agama dan keyakinan bukan alasan untuk bermusuhan, justru menjadi kekuatan untuk memperkokoh kebinekaan," tegas Ketua FKUB NTT.


Selain itu, Ketua FKUB NTT juga meminta aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus pengrusakan rumah ibadah tersebut dengan adil, bijaksana, dan tanpa pandang bulu. Menurutnya, penegakan hukum yang tegas namun tetap mengedepankan rasa keadilan akan memberikan efek jera kepada pelaku serta menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan masyarakat.


Ia menambahkan, peristiwa di Padang harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar memperkuat dialog lintas agama serta meningkatkan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan. FKUB NTT juga menyatakan kesiapan untuk terus menjadi mediator dan jembatan komunikasi demi menjaga harmoni antarumat beragama di daerah. (Red)