Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Buka STQH XXVIII NTT 2025, Ini Pesan Gubernur NTT

Sabtu, 21 Juni 2025 | Juni 21, 2025 WIB Last Updated 2025-06-22T15:11:47Z

stqh_xxviii_ntt_2025
Acara Pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke- XXVIII tingkat Provinsi Nusa Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2025 

Kota Kupang
- Acara Pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke- XXVIII tingkat Provinsi Nusa Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur yang di wakilkan kepada Sekretaris Daerah (Setda) Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat 20/04/2025 (malam).


Hadir dalam acara yang bergensi bagi umat Islam NTT ini mewakili Gubernur NTT oleh Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ketua dan anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Unsur Forkopimda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ketua Umum Majelis Ulama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ketua Pengadilan Agama Tinggi Nusa Tenggara Timur, Ketua Umum LPTQ Kabupaten Kota Se-Nusa Tenggara Timu, pimpinan Ormas Islam dan OKP NTT.


Ketua pelaksana kegiatan STQH XXVIII tingkat Provinsi NTT H. Arifin, S.Sos.,MM menyampaikan bahwa dalam rangka mengembangkan dan memperluas wawasan keagamaan, mengembangkan syiar Islam, meningkatkan pemahaman pengetahuan tentang Al-Qur'an, mempertebal keimanan, memperkokoh ukhwah Islamiah, serta meningkatkan kualitas kehidupan beragama bagi umat Islam. Maka penyelenggaraan Musabakat Tilawatil Quran menjadi salah satu sarana yang sangat penting dan strategis. Dalam konteks ini, penyelenggaraan STQH yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan seremonial atau ajang perlombaan semata, melainkan lebih dari itu, STQH menjadi media dan sarana yang strategis untuk membangun dan memperkuat kembali kualitas keimanan umat Islam yang saat ini sangat rentan terhadap akibat modernisasi dan globalisasi, serta derasnya arus informasi yang menjadikan dunia semakin kecil dan tidak terbatas sehingga berdampak pada mudanya disusupi oleh paham-paham yang radikal.


Dia berharap dengan menyiapkan dan mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dari qori dan qoriah dan hafiz dan hafizah, Provinsi NTT bisa keluar dari masalah kemiskinan, giji buruk, stunting, dan lain sebagainya yang menjadi program prioritas pemerintah pusat dan daerah.


Penyelenggaraan STQH ke-XXVIII tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2025 dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2025 di Asrama Haji Kupang.


Adapun tema penyelenggaraan STQH ke- XXVIII tingkat Provinsi NTT adalah "Ayo bangun NTT dengan menyiapkan generasi Qurani yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045.


Ia juga menyampaikan maksud dan tujuan penyelenggaraan STQH ke-XXVIII tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2025 adalah, mempersiapkan qori dan qoriah hafiz dan hafizah yang akan mewakili Provinsi NTT pada ajang STQH tingkat nasional ke-XXVIII tahun 2025 yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2025 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.


Selanjutnya sambutan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Nusa Tenggara Timur oleh H. Muhammad Saleh Goro, S.Pi menyampaikan bahwa kali ini dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Provinsi NTT menyampaikan terima kasih kepada kabupaten kota karena dari 22 kabupaten kota se- provinsi NTT yang bekerjasama dalam mengirimkan utusan untuk mengikuti kegiatan ini.


"STQH kali ini akan mendapatkan bibit- bibit unggul yang bisa kita bawa ke seleksi tilawahul Quran tingkat Nasional di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara." Ujarnya


Selain itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa dari LPTQ punya mimpi yaitu minimal masuk 10 besar. Kata Bung Karno, "Bermimpilah setinggi langit kalau jatuh masih ada di atas bintang." Kami tidak perlu yang muluk-muluk, tetapi apa yang kita hasilkan dari seleksi kali ini kita harapkan dengan dewan hakim yang kami anggap sudah memiliki kompetensi yang baik di provinsi NTT akan menghasilkan para tilawah-tilawah, para hafiz dan hafizah yang bisa mengharumkan nama Provinsi Nusa Tenggara Timur di kanca Nasional.


"Kali ini STQH kita masih di mengambil tema kita mengambil spirit pemerintah provinsi NTT yang digauhkan dengan tujuan atau cita-cita daripada pemerintah Republik Indonesia sehingga tema yang kita yang kita buat adalah ayo bangun NTT dengan menyiapkan generasi Quran yang maju sehat cerdas sejahtera dan berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia di tahun 2045." Jelas Saleh


Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Provinsi NTT yang telah memberikan bantuan hibah untuk kegiatan LPTQ provinsi untuk tahun ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT yang juga telah memberikan dana pembinaan kepada para Qori dan Qoriaah, para hafizah dan hafiz yang akan mengikuti seleksi tilawatul Quran tingkat Nasional tahun 2025 ini.


Sekapur Sirih, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Reginaldus, S.S. Serang, S.Fil, M.Th menyampaikan bahwa STQ tentu senantiasa mempunyai daya tarik sebuah ruang tersendiri untuk mengingatkan kita akan kedekatan kita dengan kitab suci. STQ dipandang tentu sebagai media dakwah dan juga siar keagamaan. Karena itu, pelaksanaan dan penyelenggaraan STQ hendaknya terus menjadi sarana untuk mempererat kesatuan dan soliditas internal komunitas keagamaan Islam yang sekaligus terus membangun nilai-nilai harmoni baik interen dan antara umat beragama.


Lebih lanjut, Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur tentu mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan STQH tahun ini. STQH yang dilaksanakan itu sejalan dan seirama dengan apa yang dikuatkan oleh Kementerian Agama saat ini sebagai sarana peneguhan nilai-nilai spiritual, memperkuat moralitas dan menghidupkan semangat kebersamaan dalam keberagamaan yang aneka konteks ini, pelaksanaan STQH tahun ini tentu terus membangun kolaborasi dan silaturahmi dengan Kementerian Agama. Karena itu pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk melihat momentum ini sebagai kesempatan memperkuat tekad dalam membangun kehidupan bermasyarakat melalui nilai-nilai kitab suci agar semakin rukun damai dan sejahtera dan berkarakter religius.


"Saya atas nama Kantor Wilayah Kementerian Agama terus mendorong dan mengharapkan dukungan para pimpinan tokoh agama agar terus meningkatkan sinergisitas dalam rangka peningkatan pemahaman penghayatan dan pengamalan ajaran agama dan juga melalui kegiatan STQH tahun ini. Dan juga terima kasih berlimpah kepada Bapak Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Bapak Sekretaris Daerah Provinsi dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah baik provinsi maupun kabupaten kota yang hadir yang terus memberikan dukungan penuh pada berbagai kegiatan keagamaan. Karena ini bentuk silaturahmi Kementerian Agama dengan pemerintah daerah dalam rangka kemaslahatan umat." Tutup Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Reginaldus, S.S. Serang, S.Fil, M.Th


Dalam sambutan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, Kosmas D. Lana, SH.,M.Si menyampaikan bahwa STQH merupakan salah satu momen dan forum bagi umat Islam untuk merefleksikan Al-Qur’an. Kemampuan membaca, menghafal, dan memahami Al-Qur’an sesuai dengan standar yang telah disusun oleh para ulama diharapkan dapat menjadi jalan untuk mengedukasi umat agar semakin mencintai dan membumikan Al Qur’an.


Kegiatan STQH mempunyai posisi yang sangat vital dalam membangun mental spiritual dan akhlak bangsa. Al-Qur’an merupakan sumber pengetahuan serta mengandung nilai-nilai kehidupan yang mengajarkan tentang mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang sejati dan mana yang palsu. Melalui perhelatan STQH Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang ke-28 ini, saya ingin mengajak semua yang hadir untuk senantiasa berzikir dan bertafakur untuk membangun akhlak dan peradaban.


"Kita hendaknya tidak terjebak pada seremonial kegiatan semata, tetapi senantiasa bermusabaqah atau berlomba untuk menunjukkan kualitas yang terbaik. Sebagaimana kita berlomba untuk menampilkan yang terbaik dalam arena STQH, begitu juga dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita berlomba menjadi yang terbaik dalam ibadah, akhlak dan amal. STQH Tingkat Provinsi NTT ini hendaknya menjadi sarana untuk  mengamalkan nilai-nilai  Al-Qur’an dalam mengukuhkan tali silaturahim dan kebersamaan dalam keberagaman, sehingga makin kuat bersinergi untuk membangun Provinsi NTT sebagai Nusa Terindah Toleransi menjadi lebih baik." Jelasnya


Menurut dia, Visi Pemerintah NTT adalah mewujudkan NTT yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Berkelanjutan. NTT yang maju , sehat, cerdas dan sejahtera adalah NTT yang mampu mengelola dan mengoptimalkan sumber daya secara efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah; NTT yang memberikan akses layanan dasar yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat; NTT yang membangun sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan inovatif, serta membuka lebih banyak peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan, sehingga setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang, berinovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan daerah.


Selain itu, lantunan Al Qur’an yang nanti dibacakan (tilawah) dan dihafalkan (tahfidz) dengan alunan suara yang indah pada pelaksanaan STQH ini kiranya juga merupakan gambaran kesungguhan kita semua berjuang, bergandeng tangan dalam mewujudkan visi-misi tanah kecintaan kita, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan dua tahunan ini hendaknya melahirkan generasi-generasi penerus yang mempunyai kecerdasan spiritual, kecerdasan sosial dan kecerdasan moral sebagai modal untuk membangun bangsa khususnya Provinsi NTT yang kita cintai ini.


Lebih lanjut Gubernur juga berpesan kepada seluruh dewan hakim dan juri agar bekerja secara profesional sehingga hasil yang didapatkan adalah potensi-potensi terbaik untuk menjadi duta dan perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang selanjutnya dapat bersaing dan mendapatkan hasil optimal pada STQH tingkat Nasional di Kendari, Sulawesi Tenggara mendatang.


(Fathur)