Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Donasi Melintas Batas dari Muhammadiyah untuk Palestina

Senin, 24 Mei 2021 | Mei 24, 2021 WIB Last Updated 2021-06-29T07:39:13Z

lazismuh_bantu_palestina
Update perolehan dana kemanusiaan Palestina Lazismu Nasional


Matalinenews,Kupang- Hidup damai dan sentosa adalah mimpi besar, fitrah manusia untuk hidup saling menolong, serta kemerdekaan adalah keinginan mutlak, yang harus di dorong untuk mereka. Karena kehidupan was-was yang di bayang - bayangi oleh menggelegarnya bom molotov, dan sirene ambulans terus mengulang tak henti di tanah terjanji tersebut. Membuat mereka patah arang, sulit tumbuh berkarya dan usaha, hilang masa depan putra putri mereka, kehilangan harta benda serta taruhan nyawa, darah terus menjamah tanah nan tandus itu.

Palestina belum memiliki kedaulatan penuh untuk merdeka, karena tempat tersebut masih menjadi sarang sengketa, dan polemik kemanusiaan yang terus menjalar bertahun tahun. Israel dengan segala kekuatannya, hadir memporak porandakan hingga menjadi lautan api wilayah tersebut. Seluruh amunisi dan Alusista dikerahkan ke arena agresi tersebut, tanpa berpikir ketinggian Harkat serta martabat manusia yang butuh perlindungan dan kenyamanan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Negeri lahir para Rasul, terbentuk tiga agama besar di bumi, menjadi taruhan ambisius dan arogansi Israel, yang ingin menguasai secara utuh negara tersebut.

Kutipan pembukaan UUD 45, mesti menjadi acuan menanggapi darurat kemanusiaan tersebut. " Penjajahan diatas dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. Sewajarnya Indonesia mendukung bulat kemerdekaan tiap negara,yang masih di jajah oleh bangsa yang lain. Karena hal tersebut menyalahi kodrat manusia yang tercipta bersuku - suku dan berbangsa - bangsa untuk lita aarafuw.

Berdoa dan memberikan bantuan adalah sebuah kecerdasan sosial yang harus digalakan. Indonesia adalah negeri gotong royong yang telah lama bahu membahu, saling melengkapi untuk sebuah tujuan. Kini saatnya kita melebarkan sayap untuk saling melengkapi dan berbagi dengan saudara-saudara kita di Palestina. Karena duka mereka ada duka kita, sakitnya mereka adalah tanggung jawab kita.

Muhammadiyah adalah perserikatan besar yang memiliki jubelan AUM (Amal Usaha Muhamnadiyah) yang tidak sedikit di Nusantara. Bergerak di bidang pendidikan dan sosial masyarakat. Sehingga memiliki saham untuk kesejahteraan warga dan lainnya pasti terpenuhi.

Penulis: Sudarjo Abd. Hamid
Polimik panjang kemanusiaan di Palestina, membangkitkan semangat persyarikatan Muhammadiyah untuk berkarya untuk mengabdi sesama, membuang segala sekat perbedaan, menyambung tali hubung antar golongan, tanpa melihat sisi ras warna kulit antar sesama.


Muhammadiyah dengan kemampuan utuh mendonasikan bantuan yang luarbiasa. Secara moril lewat doa serta diskusi dan seruan, lewat materi pun tak kalah pentingnya, persyarikatan ini terus memberi tak mengharap balasan. Itulah nilai sosial yang patut di teladani oleh kita dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Tersirat dalam surah Al-Ma'un menjadi acuan dan landasan utama. Bahwa anjuran memberi makan / memberi barang berguna untuk kemaslahatan adalah sebuah sikap terpuji, dan tidak termasuk dalam orang-orang pendusta agama.

Muhammadiyah telah berdonasi melintas batas, dengan kekuatan 10 triliun lebih saat ini. Karena nilai kemanusiaan dan solidaritas antar bangsa dianggap urgen saling memiliki, sehingga jauh bukan ukuran, ras bukan manjadi hitung hitungan bantuan, tapi dasar tercipta manusia menjadi filarda dan meramaikan bumi adalah sebuah standar terpanggil untuk saling berbagi.

Ukhwa Islamiyyah Wathaniyah, dan Basyariah ditunjukan oleh persyarikatan ini. Menolong dan membantu sesama adalah kunci kedamaian, ketenangan dan keseimbangan kehidupan antar sesama.

Hidup bukan bagaimana memperkaya diri sendiri, tapi bagaimana kekayaan diri itu,bisa terasa untuk yang lain.

Maju terus persyarikatan.Terus memberi tak kembali meminta. Dari Muhammadiyah untuk Dunia. Lazismu untuk kemanusiaan. 

Penulis: Sudarjo Abd. Hamid

Penyunting: Fathur