Foto: Dr. Ihwan, S.Pd.,M.Si
Segala bentuk usaha dan doa tersebut akan terjawab, tanpa menenal waktu serta tempat, karena kehidupan ini bak roda pedati yang senan tiasa bergulir setiap waktu, kehidupan memiliki posisi yang tak menentu, kadang berada di posisi atas, namun kadang pula berganti geser pada posisi bawah.
Dalam tulisan ini, penulis ingin mengungkapkan perjalanan karir seorang rantau asal Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), yang adalah seorang Dosen pada Universitas Muhammadiyah Kupang. Ia adalah Dr. Ihwan, S.Pd., M.Si, yang telah melangsungkan perjalanan hidup yang cukup pelik dan menyayat.
Keluarga Kecil Ihwan.
Bima, 31 Desember 1979, adalah almanak kehadirannya Ihwan di dunia, oleh sepasang suami istri yang bernama A. Gani (alm) Ayah dan Mu’minah (Almh). Pekerjaan ayahnya adalah seorang petani dan guru doa semasa hidupnya, tidak tuntas menempuh pendidikan Sekolah Rakyat di saat itu. Sedangkan ibunda Ihwan tidak pernah menempuh pendidikan apapun, di kala masih hidup. Dan seperti biasanya wanita lain asal Bima yang bekerja sebagai IRT namun juga hari hari selalu membersamai suaminya di tengah sawah untuk mengolah lahan demi kehidupan keluarga.
Ihwan tidak hidup menyendiri, namun sehari harinya ia di dampingi oleh tulang rusuk hidup nya bernama Nurul Fitria, S.Pd yang berprofesi sebagai Guru Sejarah pada MAN Kota Kupang saat ini. Selain sang iteri, juga seorang puan cantik belahan jiwa bernama Aisyah Gina yang berarti Ratu yang dalam kehidupnnya selalu bahagia, saat ini Aisyah tercatat sebagai pelajar (Santri MBS KH. Mas Mansyur Malang).
Pendidikan, Pekerjaan dan Organisasi.
Pendidikan, pekerjaan dan organisasi yang menjadi kisah kehidupan yang di lalui adalah sejak di bangku pendidikan dasar hingga jenjang sekolah menengah atas, Ihwan selesaikan di kampung halamannya Kabupaten Bima NTB sejak tahun 1986 hingga 2001. Setelah tamat di Bima, ia mencoba hijrah ke Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Kota Kupang Kuliah pada Universitas Muhammadiyah Kupang Prodi Pendidikan Biologi tahun 2001 hingga 2005 berijazah S1, setelah menjadi Sarjana ia urungkan niatnya untuk pulang kampung, namun bertahan di Kupang dan mencoba masuk mengajar pada Kampus yang ia tamat tersebut. Setelah menjadi Dosen tetap di Kampus Muhammadiyah tersebut, ia mendapat kesempatan kuliah S2 Jurusan Biologi Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2011 hingga 2013.
Sebagai seorang anak petani yang sebatang kara, ia terus berdoa dan berusaha, sesuai keinginan hingga ke jenjang lebih tinggi. Tahun 2020 ia mencoba tes masuk kembali pada Universitas Brawijaya jenjang S3 alhamdulillah masuk menjadi Mahasiswa calon Doktor pada Universitas tersebut, dan pada akhirnya tepat hari senin, 07/07/2025 ia melaksanakan tugas akhir ujiaan dengan Judul disertasi Model Konservasi Mangrove Rhizophora mucronata di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu Nusa Tenggara Timur Berbasis Informasi Genetik. Dan menyabet gelar Doktor. Sebuah hadiah Tuhan yang begitu tepat pada orang orang pilihan.
Sebelum menjadi seorang Magister dan Doktor, Ihwan A. Gani pernah mengabdi menjadi guru IPA pada SMP Muhammadiyah Kupang pada Maret 2006 hingga November 2008, serta menjadi Dosen Prodi Pend, Biolgi Universitas Muhammadiyah Kupang sejak Desember 2008 hingga sekarang. Selain menjadi guru dan Dosen, Ikhwan juga bergelut dalam dunia Pendidikan lain, berupa menjadi tim assessor akreditasi sekolah di NTT. Hampir seluruh wilayah NTT ia telah menjejakkan kakinya dalam kunjungan visitasi dalam rangka akreditasi. Tepat tahun 2019 ia menjadi assessor di Kabupaten Lembata tepatnya di SMP Satu Atap Tobotani Lembata. Karena akses transportasi yang cukup jauh, ia menyempatkan dirinya menginap di kediaman saudara Sudarjo Abd. Hamid tepatnya di desa Leubatang Kecamatan Omesuri Lembata.
Dalam kehidupan dunia perguruan tinggi, seorang Ihwan A. Gani tidak hanya Kos, Kampus dan Kasur, namun tipenya adalah seorang organisatoris ulung dan cukup memadai. Ia berdarul arkam dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pada Oktober tahun 2021, kemudia mengikuti Darul Arkam Madya (DAM) IMM tahun 2005. Tidak finis pada fase tersebut, namun pada tahun 2019 mengikuti BA PM, dan BA PDM tahun 2007.
Beberapa organisasi pun ia geluti menjadi pengurus berupa : Ketua PK IMM FKIP Periode 2002 – 2003, Ketua Bidang Organisasi DPD IMM NTT Periode 2006 – 2008, Ketua Bidang Organisasi PWPM NTT Periode 2014 – 2018, Wakil, Sekretaris PP PM Periode 2018 – 2023, Sekretaris MPK PWM NTT Periode 2015 – 2022, Sekum PW MES NTT Periode 1445 – 1447H, Wakil Ketua DPD KNPI NTT Periode 2013 – 2017, Wakil Sekretaris MUI Kota Kupang Periode 2023 – 2027, Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF Kota Kupang Periode 2022 – 2027, Sekum KKBD Kota Kupang Periode 2023 – 2026, Sekum PCM Maulafa Periode 2022 – 2027.
Kisah Masa Lalu Yang Pernah di Laluinya
Saat usia SD hingga SMP, Ihwan adalah anak buntut dari 11 bersaudara (yang masih hidup 5 orang), ia pernah di hadapi dengan seuah persoalan yang berat, lantaran merantau ke Kota Bima sendiri, dan harus meninggalkan sanak saudara, hidup seorang diri, adalah pekerjaan tidak mudah, kadang kerinduan menyelimuti, kadang rasa ingin pulang ke kampung halaman mehantui. Fase ini adalah rotasi terberat di pikulnya dalam kehidupan.
Di kala kuliah, di tengah hiruk pikuk kehidupan kampus, tagihan tugas kuliah yang beragam, menghadapi kuliah kerja nyata (KKN), persiapan judul penelitian, pelaksanaan penelitian, bahkan PPL dan skripsi, semester 7 dan 8, ia mengalami kendala. Ia begitu menghemat suplay anggaran dari orangtua dalam mengantisipasi keuangan untuk memenhi segalanya, demi anggaran dalam menuntaskan segala kebutuhan, ia harus menghemat anggaran melalui puasa senin kamis tanpa putus.
Dalam bangku Kuliah ia selalu mendapat bantuan beasiswa prestasi dari Pemprov NTT berturut-turut selama dua tahun. Dalam penelitian ia juga memperoleh bantuan biaya penelitian dari Program Hibah Kompetisi A-1 yang datang dari Prodi Pend. Biologi Tahun 2004, ia kembali mendapat hadiah wisudawan terbaik 3, FKIP Tahun 2005, dari Wakil Gubernur NTT (Drs. Frans Lebu Raya).
Saat awal awal menjadi mahasiswa S2, di saat itu juga ia putuskan untuk menikah tahun 2011, Kakak kandung nya (Mahfud A. Gani) hadir di Malang mewakili keluarga di kampung dalam acara pernikahannya.
Dalam suatu kesempatan ia bersama kakaknya mampir ke UB (tempat saya menimba ilmu), saat turun dari angkot (GL, Gadang- Landungsari) di Jl. Veteran, melintasi Gedung Fakultas Kedokteran (FK), dan menuju FMIPA UB, disana berjubel móbil bermerek memadati area parkir tersebut. Mahfud (Kakak dari Ihwan) mendaratkan pertanyaan kepada Ihwan, Wahhh banyak betul mobi dosen ya? Ikhwan menimpalinya “Mobil Dosen ada disana“ Sambil mengarahkan jarinya ke area parkir mobil dosen. Saat itu juga perlahan kakak Ihwan A. Gani menitikan air matanya karena seorang Ihwan yang adalah Mahasiswa S2, menggunkan angkot untuk datang kuliah di kampus.
Saat ini juga ia sempat mengalami culture shock, karena memasuki kampus sekaliber UB dengan pola dan kultur akademik mentereng penuh persaingan.
Dalam Studi S2 ia mendapat beasiswa BPPS Kemendikbud Tahun 2011.
Sebgai calon mahasiswa S3, yang belajarnya di tengah wabah pandemi covid (September 2020), sehingga aktifitas pembelajaran dilaksanakan secara nonluring (full), hal ini menjadi sebuah tantangan yang cukup rentan, berhubung keterbatasan yang ia dapati, namun dengan kemahakuasaan Tuhan akhirnya tugas berat ini berujung dengan baik. Hal unik yang ia dapati waktu itu, karena kuliah berbasis daring, ada beberapa teman seangkatannya hingga selesai tidak pernah bersua langsung karena kuliah saat pandemi. Dalam Studi S3 ini ia menggunakan beasiswa LPDP Kemenkeu Skema BUDI-DN Tahun 2020.
Khusnudzon terhadap takdir Allah.
Dr. Ihwan, S.Pd., M.Si memiliki motivasi hidup yang patut di jadikan pandangan hidup berupa bersyukur adalah yang utama, berikhtiar harus maksimal, khusnudzon terhadap takdir Allah. Insa Allah semua akan berjalan sesuai kadar pemberian Allah.
Apa yang di raih hari ini, tidak semata mata ia kuat dan mampu, melaikan kerelaan Allah dalam RidhoNya. Karena ia di naungi oleh sekeliling orang baik, dan semangatnya begitu melangit untuk menuju mimpi besar.
Penulis: Sudarjo Abd. Hamid, M.Pd
Editor : Fathur Dopong
Ihwan tidak hidup menyendiri, namun sehari harinya ia di dampingi oleh tulang rusuk hidup nya bernama Nurul Fitria, S.Pd yang berprofesi sebagai Guru Sejarah pada MAN Kota Kupang saat ini. Selain sang iteri, juga seorang puan cantik belahan jiwa bernama Aisyah Gina yang berarti Ratu yang dalam kehidupnnya selalu bahagia, saat ini Aisyah tercatat sebagai pelajar (Santri MBS KH. Mas Mansyur Malang).
Pendidikan, Pekerjaan dan Organisasi.
Pendidikan, pekerjaan dan organisasi yang menjadi kisah kehidupan yang di lalui adalah sejak di bangku pendidikan dasar hingga jenjang sekolah menengah atas, Ihwan selesaikan di kampung halamannya Kabupaten Bima NTB sejak tahun 1986 hingga 2001. Setelah tamat di Bima, ia mencoba hijrah ke Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Kota Kupang Kuliah pada Universitas Muhammadiyah Kupang Prodi Pendidikan Biologi tahun 2001 hingga 2005 berijazah S1, setelah menjadi Sarjana ia urungkan niatnya untuk pulang kampung, namun bertahan di Kupang dan mencoba masuk mengajar pada Kampus yang ia tamat tersebut. Setelah menjadi Dosen tetap di Kampus Muhammadiyah tersebut, ia mendapat kesempatan kuliah S2 Jurusan Biologi Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2011 hingga 2013.
Sebagai seorang anak petani yang sebatang kara, ia terus berdoa dan berusaha, sesuai keinginan hingga ke jenjang lebih tinggi. Tahun 2020 ia mencoba tes masuk kembali pada Universitas Brawijaya jenjang S3 alhamdulillah masuk menjadi Mahasiswa calon Doktor pada Universitas tersebut, dan pada akhirnya tepat hari senin, 07/07/2025 ia melaksanakan tugas akhir ujiaan dengan Judul disertasi Model Konservasi Mangrove Rhizophora mucronata di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu Nusa Tenggara Timur Berbasis Informasi Genetik. Dan menyabet gelar Doktor. Sebuah hadiah Tuhan yang begitu tepat pada orang orang pilihan.
Sebelum menjadi seorang Magister dan Doktor, Ihwan A. Gani pernah mengabdi menjadi guru IPA pada SMP Muhammadiyah Kupang pada Maret 2006 hingga November 2008, serta menjadi Dosen Prodi Pend, Biolgi Universitas Muhammadiyah Kupang sejak Desember 2008 hingga sekarang. Selain menjadi guru dan Dosen, Ikhwan juga bergelut dalam dunia Pendidikan lain, berupa menjadi tim assessor akreditasi sekolah di NTT. Hampir seluruh wilayah NTT ia telah menjejakkan kakinya dalam kunjungan visitasi dalam rangka akreditasi. Tepat tahun 2019 ia menjadi assessor di Kabupaten Lembata tepatnya di SMP Satu Atap Tobotani Lembata. Karena akses transportasi yang cukup jauh, ia menyempatkan dirinya menginap di kediaman saudara Sudarjo Abd. Hamid tepatnya di desa Leubatang Kecamatan Omesuri Lembata.
Dalam kehidupan dunia perguruan tinggi, seorang Ihwan A. Gani tidak hanya Kos, Kampus dan Kasur, namun tipenya adalah seorang organisatoris ulung dan cukup memadai. Ia berdarul arkam dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pada Oktober tahun 2021, kemudia mengikuti Darul Arkam Madya (DAM) IMM tahun 2005. Tidak finis pada fase tersebut, namun pada tahun 2019 mengikuti BA PM, dan BA PDM tahun 2007.
Beberapa organisasi pun ia geluti menjadi pengurus berupa : Ketua PK IMM FKIP Periode 2002 – 2003, Ketua Bidang Organisasi DPD IMM NTT Periode 2006 – 2008, Ketua Bidang Organisasi PWPM NTT Periode 2014 – 2018, Wakil, Sekretaris PP PM Periode 2018 – 2023, Sekretaris MPK PWM NTT Periode 2015 – 2022, Sekum PW MES NTT Periode 1445 – 1447H, Wakil Ketua DPD KNPI NTT Periode 2013 – 2017, Wakil Sekretaris MUI Kota Kupang Periode 2023 – 2027, Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF Kota Kupang Periode 2022 – 2027, Sekum KKBD Kota Kupang Periode 2023 – 2026, Sekum PCM Maulafa Periode 2022 – 2027.
Kisah Masa Lalu Yang Pernah di Laluinya
Saat usia SD hingga SMP, Ihwan adalah anak buntut dari 11 bersaudara (yang masih hidup 5 orang), ia pernah di hadapi dengan seuah persoalan yang berat, lantaran merantau ke Kota Bima sendiri, dan harus meninggalkan sanak saudara, hidup seorang diri, adalah pekerjaan tidak mudah, kadang kerinduan menyelimuti, kadang rasa ingin pulang ke kampung halaman mehantui. Fase ini adalah rotasi terberat di pikulnya dalam kehidupan.
Di kala kuliah, di tengah hiruk pikuk kehidupan kampus, tagihan tugas kuliah yang beragam, menghadapi kuliah kerja nyata (KKN), persiapan judul penelitian, pelaksanaan penelitian, bahkan PPL dan skripsi, semester 7 dan 8, ia mengalami kendala. Ia begitu menghemat suplay anggaran dari orangtua dalam mengantisipasi keuangan untuk memenhi segalanya, demi anggaran dalam menuntaskan segala kebutuhan, ia harus menghemat anggaran melalui puasa senin kamis tanpa putus.
Dalam bangku Kuliah ia selalu mendapat bantuan beasiswa prestasi dari Pemprov NTT berturut-turut selama dua tahun. Dalam penelitian ia juga memperoleh bantuan biaya penelitian dari Program Hibah Kompetisi A-1 yang datang dari Prodi Pend. Biologi Tahun 2004, ia kembali mendapat hadiah wisudawan terbaik 3, FKIP Tahun 2005, dari Wakil Gubernur NTT (Drs. Frans Lebu Raya).
Saat awal awal menjadi mahasiswa S2, di saat itu juga ia putuskan untuk menikah tahun 2011, Kakak kandung nya (Mahfud A. Gani) hadir di Malang mewakili keluarga di kampung dalam acara pernikahannya.
Dalam suatu kesempatan ia bersama kakaknya mampir ke UB (tempat saya menimba ilmu), saat turun dari angkot (GL, Gadang- Landungsari) di Jl. Veteran, melintasi Gedung Fakultas Kedokteran (FK), dan menuju FMIPA UB, disana berjubel móbil bermerek memadati area parkir tersebut. Mahfud (Kakak dari Ihwan) mendaratkan pertanyaan kepada Ihwan, Wahhh banyak betul mobi dosen ya? Ikhwan menimpalinya “Mobil Dosen ada disana“ Sambil mengarahkan jarinya ke area parkir mobil dosen. Saat itu juga perlahan kakak Ihwan A. Gani menitikan air matanya karena seorang Ihwan yang adalah Mahasiswa S2, menggunkan angkot untuk datang kuliah di kampus.
Saat ini juga ia sempat mengalami culture shock, karena memasuki kampus sekaliber UB dengan pola dan kultur akademik mentereng penuh persaingan.
Dalam Studi S2 ia mendapat beasiswa BPPS Kemendikbud Tahun 2011.
![]() |
Sebgai calon mahasiswa S3, yang belajarnya di tengah wabah pandemi covid (September 2020), sehingga aktifitas pembelajaran dilaksanakan secara nonluring (full), hal ini menjadi sebuah tantangan yang cukup rentan, berhubung keterbatasan yang ia dapati, namun dengan kemahakuasaan Tuhan akhirnya tugas berat ini berujung dengan baik. Hal unik yang ia dapati waktu itu, karena kuliah berbasis daring, ada beberapa teman seangkatannya hingga selesai tidak pernah bersua langsung karena kuliah saat pandemi. Dalam Studi S3 ini ia menggunakan beasiswa LPDP Kemenkeu Skema BUDI-DN Tahun 2020.
Khusnudzon terhadap takdir Allah.
Dr. Ihwan, S.Pd., M.Si memiliki motivasi hidup yang patut di jadikan pandangan hidup berupa bersyukur adalah yang utama, berikhtiar harus maksimal, khusnudzon terhadap takdir Allah. Insa Allah semua akan berjalan sesuai kadar pemberian Allah.
Apa yang di raih hari ini, tidak semata mata ia kuat dan mampu, melaikan kerelaan Allah dalam RidhoNya. Karena ia di naungi oleh sekeliling orang baik, dan semangatnya begitu melangit untuk menuju mimpi besar.
Penulis: Sudarjo Abd. Hamid, M.Pd
Editor : Fathur Dopong