Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Komunitas Obor Hidup Lestari Bersama WALHI NTNT dan Masyarakat, Tanam Kopi di Desa Fatuneno

Senin, 21 Juli 2025 | Juli 21, 2025 WIB Last Updated 2025-07-25T14:01:09Z

walhi_ntt_tanam_kopi.png
Komunitas Obor Hidup Lestari bekerja sama dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) melalui Eksekutif Daerah WALHI NTT, menggelar kegiatan penanaman kopi yang berlokasi di Kobe, Desa Fatuneno, Kabupaten TTU, Sabtu 

MATALINENEWS.ID-
Komunitas Obor Hidup Lestari bekerja sama dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) melalui Eksekutif Daerah WALHI NTT, menggelar kegiatan penanaman kopi yang berlokasi di Kobe, Desa Fatuneno, Kabupaten TTU, Sabtu (19/7/2025).


Kegiatan ini didukung oleh Nusantara Fund (Dana Nusantara) sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat desa.


Kegiatan ini bukan sekadar penanaman, tetapi juga bentuk nyata dari rasa memiliki terhadap alam semesta. Dengan semangat kebersamaan, para peserta dari komunitas Obor Hidup Lestari, masyarakat sekitar, pemerintah Desa Fatuneno, Tim Satgas dari Mako perbatasan RI-RDTL, perwakilan dari Polsek Miomaffo Barat dan perwakilan dari Walhi NTT meluangkan waktu untuk ikut serta dalam aksi menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui budidaya kopi.


Acara ini juga melibatkan tiga organisasi besar dalam gerakan lingkungan dan agraria di Indonesia, yaitu WALHI NTT, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), yang mendukung komunitas-komunitas lokal untuk meningkatkan upaya mitigasi krisis iklim dalam memperjuangkan hak-hak dan meningkatkan kualitas hidup dengan tata kelola sumber daya alam, sumber agraria, dan lingkungan hidup yang mandiri, berkeadilan sosial dan berkelanjutan.


Salah satu agenda utama dari kegiatan ini adalah pembangunan demonstration plot (demplot) atau kebun percontohan kopi komunitas di Desa Fatuneno. Demplot ini akan menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat sekitar dalam budidaya kopi yang berkelanjutan, dengan target hasil yang bisa dipanen dalam waktu empat tahun ke depan. Selain menjadi tempat belajar, kebun ini juga diharapkan dapat menjadi sumber produksi kopi untuk mendukung usaha komunitas, khususnya produksi kopi bubuk Rimba Mutis yang telah dijalankan oleh Komunitas Obor Hidup Lestari.


“Demplot ini adalah langkah awal menuju hutan yang produktif dan lestari. Empat tahun dari sekarang, kami berharap kawasan ini tidak lagi menjadi lahan terbuka, tetapi sudah menjadi hutan tertutup dengan pohon pelindung dan tanaman utama, yaitu kopi,” ujar Ketua Komunitas Obor Hidup Lestari. 


Tidak hanya berhenti di kegiatan hari ini, penanaman akan dilanjutkan kembali pada hari Senin mendatang. Komunitas juga akan menyebarkan anakan kopi kepada anggota komunitas dan masyarakat umum secara gratis, sebagai bentuk dukungan terhadap siapa pun yang ingin mulai menanam kopi, terutama menjelang musim tanam.


Nusantara Fund (Dana Nusantara), sebagai pendonor kegiatan ini, merupakan inisiatif kolaboratif yang dijembatani oleh WALHI NTT, AMAN, dan KPA. Dana Nusantara bertujuan untuk mendukung berbagai upaya masyarakat adat dan komunitas lokal di tingkat tapak seperti petani, nelayan, perempuan, dan generasi muda dalam memperjuangkan hak atas sumber daya alam dan meningkatkan kualitas hidup yang berkeadilan sosial dan berkelanjutan.


Pendanaan ini secara langsung diakses oleh komunitas untuk memperkuat tata kelola agraria dan lingkungan hidup yang mandiri. Sejak diluncurkan pada 8 Mei 2023 di Jakarta, Nusantara Fund telah menjalankan empat siklus pendanaan. Salah satu program yang terpilih untuk didukung pada siklus ini adalah kegiatan penanaman kopi dan pengembangan demplot komunitas di Desa Fatuneno.


Kegiatan ini menjadi bagian dari visi besar menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan Desa Fatuneno, memperkuat ketahanan pangan dan iklim, serta mendukung keberlanjutan produk kopi lokal seperti Rimba Mutis. Selain mengakomodasi hasil kopi dari petani, hasil dari demplot ini juga akan diolah jika sudah panen di tahun-tahun mendatang.


Diketahui, total anakan kopi yang di tanam sebanyak 1.800 anakan


Sumber : Mama Yustina Tafin Kosat selaku Ketua Komunitas Obor Hidup Lestari.