Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

PERGUNU NTT Resmi Dilantik, Sufyanto Minggele Beberkan 3 Komitmen

Sabtu, 24 Mei 2025 | Mei 24, 2025 WIB Last Updated 2025-05-25T12:23:43Z

pergunu-ntt-resmi-dilantik-sufyanto-beberkan-3-komitme
Foto: Ketua PERGUNU NTT Sufyanto Minggele, S.Kom

MATALINENEWS
, KOTA KUPANG- Persatuan Guru Nahdlatul Ulama dan Jaringan Kyai Santri Nasional (PERGUNU) provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) gelar pelantikan kepengurusan pada hari ini Sabtu 24/05/2025.

Kegiatan pelantikan yang berlangsung di Aula SMK Negeri 3 Kupang tersebut berlangsung juga seminar Nasional dengan mengangkat tema "Membangun keseimbangan layanan pendidikan dan perlindungan anak pada satuan pendidikan".

Dalam sambutan ketua PW PERGUNU NTT Sufyanto Minggele, S.Kom.,Gr mencoba flashback kembali sejarah lahirnya PERGUNU. Lahirnya organisasi PERGUNU tujuh tahun setelah lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), PGRI berdiri tepat pada tanggal 25 November tahun 1945 sementara tujuh tahun kemudian berdirilah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama tepat pada tanggal 31 Maret 1952, dan hari ini PERGUNU berusia 72 tahun.

Kata dia, Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, kalau kita bicara sesuai dengan undang-undang guru dan dosen pasal 14 tahun 2005, menyatakan Guru harus memiliki 4 Kompetensi, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan Kompetensi sosial, hari ini Persatuan Guru Nahdlatul Ulama adalah bentuk satu implementasi dari kompetensi yang ada yaitu kompetensi sosial.

"Kompetensi sosial guru dihadapkan bukan hanya dengan siswa namun dengan ada orang tua siswa dan juga masyarakat, itu adalah bagian daripada mitra kita untuk membesarkan guru ke depan."ungkap Yanto

Lebih lanjut,  Yanto juga menjelaskan bahwa Persatuan Guru Nahdlatul Ulama punya komitmen ada tiga yaitu.

Pertama open mind, kita membuka pemikiran kita bagaimana kita guru harus terus mengupgrade ilmu pengetahuan, bermitra dengan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, ini merupakan hal yang sangat baik dan ke depan kita akan membangun komunikasi-komunikasi Intens dalam hal bagaimana kita bermitra membangun kompetensi dan semangat bapak ibu guru dalam membina kompetensi yang ada, sehingga pada saat tampil di depan kelas sudah mempunyai konsep yang nyata dan jelas adanya.

Kedua open heart, Membuka Hati, hari ini tidak hanya kita dari kalangan NU dari kalangan lain pun hadir disini dan ikhlas untuk menerima siapa saja untuk kita membangun bersama  NTT nusa terindah toleransi.

Ketiga open will, kita punya tekad, bagaimana kita menyatu dengan Ombusman, menyatu dengan IAKN, kita menyatu dengan stakeholder yang ada di NTT membangun bersama bersinergi bersama membangun pendidikan di NTT, apa yang PERGUNU buat, mari kita sama-sama duduk kembali kita kerjakan bersama.

Kesempatan yang sama ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTT Drs. KH. M.Hadi, M.Ag berharap pengurus yang baru ini akan membawa manfaat bagi kita semua terutama masyarakat di NTT.

Selain itu, menghadapi tantangan pendidikan di era globalisasi, membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan pendidikan harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan serta menjaga nilai-nilai budaya dan identitas lokal.

Lebih lanjut, dia menjelaskan peran guru orang tua masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan global, kita menyadari betul di era teknologi informasi dan komunikasi tantangan guru makin berat.

"Guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi siswa, sebut saja berbagai situs internet yang menyediakan berbagai informasi dan pengetahuan sehingga siswa akan sangat leluasa bahkan bebas menyerap informasi dan pengetahuan." Ujarnya
pergunu-ntt

Menurut dia, kita juga perlu menyadari tantangan di zaman itu PERGUNU sebagai badan otonom NU harus tetap berpegang pada aspek penting pendidikan yaitu aspek kognitif aspek afektif dan aspek psikomotor dengan tetap mengedepankan unsur akhlakul karimah etika dan moralitas sehingga bila faktor yang ketiga itu berjalan dalam ranah yang seimbang akan menghasilkan individu yang utuh dan mampu berprestasi dengan tanpa meninggalkan akhlakul karim.


"Kami dari pengurus PWNU NTT mendorong kolaborasi dan kerjasama antara berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam menerapkan prinsip-prinsip moderasi beragama dan toleransi di lingkungan sekolah dan masyarakat, memberikan perlindungan anak dari kekerasan eksploitasi dan berbagai perlakuan buruk lainnya." Ungkap Kiyai Hadi.

Dia juga menekankan pentingnya mengetahui media digital untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang maksimal.

"Kepada generasi muda agar tetap berpegang pada nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan yang telah diwariskan oleh para pendahulu." Pesan Kiyai Hadi kepada generasi muda.

Di juga mengajak bersinergi dengan lembaga pendidikan NU, masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter agar siap menghadapi tantangan masa depan dengan tetap berakhlakul karimah, dan jangan lupa setiap usaha maksimal, setiap kerja keras kita dibaringin dengan doa, karena doa ibarat benih,  ditanam dengan 1000 harapan disiram dengan penuh kesabaran tapi kapan tubuhnya adalah rahasia di sisi Allah subhanahu wa ta'ala.

Selain itu, Sekretaris Umum PERGUNU Dr. Aris Adi Laksono,M.M.Pd menyampaikan bahwa tahun 2010 Muktamar NU di Makassar sampai sekarang kurang lebih periode PERGUNU yang ketiga. Alhamdulillah progres pada periode yang ketiga ini, PERGUNU suda terbentuk di 35 provinsi, ada 417 kabupaten dan 3432 pengurus anak cabang di tingkat kecamatan dan di pulau-pulau Jawa

"Di NTT sudah ada tiga kali pengurus wilayah PERGUNU tetapi baru sekali ini mengadakan pelantikan." Ujarnya

Dikatakan, untuk anggota-anggota PERGUNU pengurus-pengurus kami memiliki program S3 yang harus diutus oleh masing-masing wilayah oleh pengurus wilayah. Di NTT 5 tahun terakhir jumlahnya kurang lebih 150-an anak yang memberikan beasiswa baik S1, S2 dan S3.

Lebih lanjut, kata Aris semua mahasiswa beasiswa diarahkan ke pesantren Kyai Asep sebab disana ada pembelajaran pesantren, ada penguatan karakter. Bicara tentang kasih sudah pasti bicara tentang toleransi sudah pasti bicara tentang saling tolong-menolong saling menghargai sudah pasti, karena itu adalah nilai-nilai kami dengan ulama. Maka sudah sewajarnya harus hadir menyapa semuanya, harus hadir berkolaborasi kepada semuanya tanpa memandang ras, tanpa memandang agama dan lain sebagainya, karena guru kita mengajarkan tentang nilai-nilai toleransi.

"Mudah-mudahan tahun ini beasiswanya juga bisa diserap, saya sudah sampaikan kepada ketua PW jadwal sudah ada, setidaknya mengirim beasiswa S1 untuk setiap pulau setiap kabupaten kota se- Provinsi NTT minimal satu, dan setelah kembali harus memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk dunia pendidikan di NTT." Beber Aris (sapaan akrab nya)

Selain itu, kata dia "Kami juga memiliki selama periode 3 tahun terakhir hampir setiap bulan kami melakukan bimtek kepada guru-guru, maka bapak ibu guru yang hari ini dilantik kami harap kemudian bisa ikut, karena ini merupakan bagian pelayanan kami terhadap anggota dan kami mendorong ketua PW kolaborasi dengan kampus, karena saya tahu kampus ada program pengabdian masyarakat.

Saya dorong PERGUNU NTT lakukan kolaborasi dengan Dinas- Dinas khususnya dalam rangka menyeimbangkan fungsi layanan Pembelajaran dan fungsi layanan Perlindungan Anak.

"Bagaimana kemudian bonus demografi ini menjadi bermanfaat untuk pembangunan daerah kalau kemudian tidak diolah dengan baik tidak dilindungi dengan baik." Ujarnya

"Saya berharap agar pengurus wilayah jangan berhenti dilantik saja, namun susun program strategis yang itu menyangkut kebutuhan NU, menyangkut kebutuhan masyarakat banyak dan kebutuhan pendidikan di NTT, sehingga keberadaan PERGUNU di NTT ini betul-betul bermanfaat untuk semuanya." Pungkas Sekretaris Umum PERGUNU Dr. Aris Adi Laksono,M.M.Pd 

(Ftr)