![]() |
Foto: Wawancara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo, S.Sos.,MM (dok.fathur/matalinenews) |
MATALINENEWS.ID- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo, S.Sos.,MM mengomentari Bimbel Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kupang yang saat ini sedang belangsung.
Kegiatan Bimbel meruapak Program Kerja Gubernur dan wakil Gubernur Provinsi NTT Melky-Jhoni tentang Quik WIN point ke 4 tentang intervensi pemerintah dalam mempersiapkan anak-anak NTT untuk tes masuk perguruan tinggi, tes kedinasan dan TNI/POLRI.
"Bapak Gubernur dan bapak Wakil Gubernur 100 hari kerja mencanangkan program tepat waktunya yang terkait dengan pendidikan adalah persiapan siswa-siswi SMA SMK untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi sekolah kedinasan maupun seleksi masuk TNI Polri."ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo, S.Sos.,MM, kepada media matalinenews diruang kerjanya Senin 25/03 (siang).
Dia juga menyampaikan bahwa selaku instansi bertanggung jawab, sudah melakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah melalui musyawarah kerja kepala sekolah SMA SMK seluruh Provinsi NTT dengan koordinator pengawas dan pembina sudah merancang proses ini dan sudah menyiapkan bank soal untuk kemudian siswa-siswi melakukan latihan soal.
Lebih lanjut, kami sudah melakukan sosialisasi dan simulasi di SMA Negeri 3 Kupang, dan hari libur ini kita juga sudah menyampaikan kepada kepala sekolah untuk mengelompokkan siswa siswi dan kita baru pada sosialisasi dan simulasi, kita akan memulai nanti pada hari Kamis 28/03 (siang) akan dicanangkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur di SMA Negeri 3 Kupang, kita akan launching pendampingan siswa-siswi SMA SMK itu untuk persiapan diri masuk seleksi masuk perguruan tinggi Negeri.
"Ukuran kita tentu saja, semakin banyak siswa-siswi kita yang bisa masuk lolos seleksi perguruan tinggi negeri dan sekolah kedinasan ataupun seleksi masuk TNI/POLRI, itu tujuan bapak Gubernur."tegasnya
Ia beberkan, setelah kita melakukan pemetaan, terdapat ada 13.000 lebih siswa yang sudah terpetakan, dengan pemilihan minat misalnya yang masuk Undana itu tercatat 4.152 siswa, yang berminat masuk Politeknik Negeri Kupang itu sejumlah 470 siswa, kemudian politani Kupang 145, kemudian yang memilih untuk sekolah di luar NTT itu sejumlah 2.237 siswa kemudian pilihan lainnya 193 siswa sehingga total : 7.197
Kalau lihat sekolah kedinasan, berminat ke IPDN 264 siswa, Politik Keuangan Negara 218 siswa, Politeknik Imigrasi 35 siswa, kemudian Politeknik Penerbangan Indonesia 55 siswa, kemudian Politeknik Perkeretaapin Indonesia 9 siswa, kemudian Politeknik Cyber dan Sandi Negara 15 siswa, kemudian Politeknik statistik itu 68 orang, Politeknik Transportasi Darat Indonesia 32 orang, Politeknik Ilmu Masyarakat dan Poltekip 168 siswa, kemudian Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran 113 siswa, Sekolah Tinggi Intelijen Negara 42 siswa, Sekolah Tinggi Meteorologi Kelimatologi Geofisika 55 siswa dan lainnya 1 total : Sekolah Kedinasan 1. 845 Siswa.
Yang berminat masuk TNI 3.171 siswa dan yang berminat masuk anggota Polri 1.310 sehingga total keseluruhan ada 13.523 siswa yang sudah terpetakan minat itu. Ini yang kita akan lakukan pendampingan pendampingan UTBK pendampingan tes wawancara, pendampingan tes psikologi juga pendampingan kebugaran fisik.
Soal tantangan dalam program ini, Kepala Dinas P dan K NTT menyampaikan bahwa, membiasakan mengkoordinasikan semua supaya terlibat di dalam upaya untuk memperlakukan persiapan ini, kemudian kita mesti melakukan di waktu singkat ini untuk memastikan anak-anak ini melatih sebanyak mungkin soal-soal.
Sehingga menurut dia, sebetulnya itu melatih soal-soal yang sulit itu didiskusikan dengan pendampingan guru-guru, dan sekolah-sekolah juga sudah melakukan mulai melakukan pendampingan-pendampingan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo, S.Sos.,MM juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh SMA Negeri 3 merupakan contoh yang baik sekali, dan dia berharap untuk semua sekolah bisa melakukan hal sama.
"Karena kita ingin supaya pelajar-pelajar di SMA semester 5 itu selesai sudah, semester 6 lakukan pemetaan dan melakukan pendampingan karena anak- anak harus disiapkan, tamat SMA, SMK dia mau lanjut apa, apakah mau kerja ataukah mau melanjutkan pendidikan."tutup Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo, S.Sos.,MM
(FD/RED)