![]() |
Foto: Ketua PP Muhammadiyah, Prof.Dr.KH. Haedar Nashir, M.Si |
MATALINENEWS.ID.KUPANG - Acara tanwir Muhammadiyah yang diselenggarakan di kota Kupang bertempat di Universitas Muhammadiyah Kupang secara resmi ditutup oleh ketua umum pimpinan pusat Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haidar Natsir, M.Si pada Jumat (6/12).
Kepada media ini ketua umum pimpinan pusat Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haidar Natsir, M.Si menyampaikan bahwa hari ini Muhammadiyah telah selesai menyelenggarakan tanwir sidang permusyawaratan tertinggi kedua setelah muktamar yang diikuti oleh seluruh pimpinan wilayah, utusan daerah, organisasi otonom dan lembaga di persyarikatan.
Dia juga menyampaikan bahwa, selain tanwir yang dibuka oleh presiden Prabowo Subianto juga ada ceramah dari Menteri Agama (Menag) RI dan menteri pendidikan dasar menengah (Mendikdasmen) serta juga sambutan dari Gubernur Nusa Tenggara Timur. Yang dari sambutan-sambutan itu, pak presiden memberikan apresiasi tinggi terhadap gerak langkah Muhammadiyah, berhikmat untuk memakmurkan Indonesia. Dan beliau juga menyampaikan apresiasi tinggi atas persebaran kader-kader Muhammadiyah yang terpercaya, profesional dan berpikiran maju. Para kader ini di manapun berada di kabinet maupun lembaga tinggi negara itu tidak lain untuk memajukan bangsa.
"Pimpinan pusat Muhammadiyah tentu juga menyampaikan terima kasih kepada presiden Prabowo dengan seluruh jajaran pemerintah pusat, Kapolri, TNI juga kepada pemerintah daerah dan seluruh Forkopimda serta pimpinan Muhammadiyah wilayah NTT dan Rektor Universitas Muhammadiyah serta seluruh civitas akademika, karena tanwir ini berjalan dengan baik, lancar dan sukses menghasilkan keputusan-keputusan yang berharga," ujar tokoh Muslim berpengaruh dunia tersebut.
Dirinya juga apresiasi panitia dari seluruh lapisan, baik pusat maupun di lokal yang begitu rupa, adik-adik, anak-anak kami dari Universitas Muhammadiyah maupun angkatan muda Muhammadiyah yang telah berkorban begitu rupa untuk melayani para tamu sejak pembukaan sampai penutupan.
Adapun hasil yang diperoleh dari tanwir Muhammadiyah di Kupang yaitu;
Pertama, pimpinan pusat Muhammadiyah dan Muhammadiyah di seluruh tanah air bahkan mancanegara, terus berkomitmen untuk memakmurkan Indonesia, memakmurkan rakyat sebagai panggilan keagamaan. Dimana Muhammadiyah lahir sebagai organisasi dakwah, organisasi pembaharuan yang dakwah pembaharuannya itu melahirkan lembaga pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan yang tidak lain untuk mencerdaskan bangsa, untuk memajukan bangsa, mensejahterakan bangsa dengan peran kemasyarakatan dan keagamaan.
Kedua, kami juga menghasilkan keputusan-keputusan rekomendasi tentang kehidupan keberagaman, sosial ekonomi, politik kebangsaan, pengelolaan sumber daya alam. Yang kesemuanya itu kami sampaikan agar semakin membawa kehidupan kebangsaan kita dalam aspek keagamaan semakin religius, bermoral, beretika dan terjauh dari hal-hal yang bersifat amoral, narkoba, segala jenis penyakit sosial, judi online, yang semuanya itu menjadi agenda bisa bersama. Poin dari tanwir ini agar sebesar-besarnya dipergunakan untuk hajat hidup masyarakat luas, untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Yang di mana negara itu hadir, pemerintah hadir dari pusat sampai bawah.
Menurut ketua umum PP Muhammadiyah, gerakan untuk memakmurkan Indonesia itu tidak lepas dari politik kemakmuran. Yakni peran negara, peran pemerintah yang proaktif yang menurut presiden Prabowo harus bersifat kepeloporan dan pemerintah bukan wasit.
Artinya, sikap proaktif negara dan pemerintah untuk memakmurkan seluruh rakyat Indonesia itu menjadi satu kesatuan dengan spirit kerjasama kami Muhammadiyah untuk kemajuan bangsa.
Ketiga, Muhammadiyah melahirkan konsep dan pemikiran yang kami sebut Indonesia berkemakmuran. Yang dengan landasan teologis Islam, Pancasila dan hasanah budaya, bangsa Indonesia kita akan melahirkan pemikiran-pemikiran yang menjadi kerangka gerak kita memakmurkan bangsa, disertai nanti langkah-langkah praktis dan strategis yang menyatu dengan gerakan Muhammadiyah.
"Kita masih punya problem kesenjangan, kita masih punya problem bahwa sumber daya alam belum sepenuhnya dipergunakan untuk hajat hidup rakyat," ungkapnya.
Bahkan, beliau menyebut, bapak Prabowo sering menyebut banyak kekayaan kita masih di bawah ke luar negeri, sehingga dia berharap kerjasama Muhammadiyah dengan seluruh elemen masyarakat, dengan seluruh komponen bangsa, bahkan dengan pemerintah dari berbagai struktur dan lapisan itu niscaya karena Indonesia bisa maju jika kita bersatu.(ftr)